Rabu, 04 Juni 2014

Lagi-lagi Kejujuran harus tergadaikan

June 5, 2014. Yogyakarta

 Bismillahirromanirohim,

Hari-hari itu adalah hari tenang di salah satu universitas ternama diyogyakata. Hari tenang biasanya dipakai sebagian dari mahasiswa untuk "PULKAM" atau yg sering lebih disebut pulang kampung. Karena memang hari2 itu kuliah tidak ada. akan tetapi ada beberapa kelas yg masih masuk untuk mengganti jadwal kuliah mereka.

Fenomena yg lebih tampak dan sangat terlihat adalah minggu tenang menjadi minggu tegang. Karena minggu itu hampir semua tugas kuliah mencapai deadline. tak jarang para mahasiswanya pun rela tidak tidur berhari-hari untuk menyelesaikan tugas mereka.

Satu hal yang saat itu saya amati dan sangat cermati, meski beberapa teman saya tidak tahu bahwa saya sedang mencermati sebuah kejanggalan. Kejanggalan itu terjadi ketika mengerjakan tugas. Tak jarang dari mereka karena sudah mencapai deadline, kemudian memimjam tugas temannya dan menyalinnya. atau kalau dikalangan mahasiswa lebih sering di sebut " COPY PASTE". terlihat saat itu tak ada satu angka/ huruf pun yg berbeda dari salinan tugas itu. hanya Nama dan Nim yg mungkin membedakan, oh ya mungkin satu lagi merk kertas. ingat HANYA ITu saja yg membedakan pekrjaan antara satu org dengan yg lainya.

Saya tidak paham apakah ketika menyalin pekerjaan itu mereka pahami terlebih dahulu atau tidak, yg jelas yg saya lihat mereka menyalin dengan cepat. tapi menurut pandangan pribadi saya pun hanya beberpa mungkin yg memahami terlebih dahulu lalu menyalin. 4 digit nomer yg saya ingat kala itu dan semua sama, 142.7...

Semua sama, tak ada bedanya.
Semua sama, tak ada bedanya.
Semua sama, tak ada bedanya.

Masalah pun tidak hanya selesai sampai disitu, kalaupun ada yg belum mengerjakan pasti temannya akan menawari utk copy paste saja punya dia.

Ini potret MAHASISWA kita, apakah kita akan terus seperti ini..
Apakah hanya gara2 NILAI kemudian harus kita gadaikan...
Ya saya paham, memang tanpa ijazah kita akan kesulitan mencari pekerjaan apalagi ijazahnya jelek2..
Tapi apakah harus seperti ini, Menggadaikan semua hal, Kejujuran, Usaha,
Apakah kita tidak pernah membayangkan ada ALLAH SWT yg selalu melihat..
saya paham kalau itu bukan ujian, tapi akankah ini menjadi budaya Mahasiswa kita....

Wallahualam
#Guru
#Muslim Brotherhood...

Rabu, 07 Mei 2014

Ayo Membaca dan Menulis

Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa buku adalah jendela dunia. kalau kita sepakat dengan pendapat tersebut maka kita pun akan mencari jalan bagaimana membuat buku itu benar2 menjadi jendela dunia. Seperti ada yang bilang kalau saya ini pandai, maka saya akan mencari tahu apakah saya benar2 pandai, atau hanya kata orang saja. Bukankah begitu?. Maka langkah wajib yang harus ditempuh ununtuk mewujudkan buku adalah jendela dunia adalah dengan membaca dan menulis. 

Membaca dan menulis adalah hal2 simpel dan kecil yang sering kita lakukan tapi jarang kita sadari bahwa kegiatan ini sering kali kita lakukan secara tidak segaja. Meski membaca dan menulis simpel dan sepele tapi mempunyai arti yang cukup besar untuk meningkatkan kecerdasaan seseorang dan kemajuan zaman. UNESCO mencatat pada tahun 2012 indeks minat baca di Indonesia baru 0,001. Artinya apabila ada 1000 orang, hanya ada 1 orang yang berminat membaca. sedang menurut UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa indonesia hanya 65,5 % sementar untuk malaysia sudah 86,4 %. 

Beberapa hasil riset diatas membuktikan bahwa minat baca dari masyarakat kita masih jauh dari yang kita inginkan. Padahal ayat pertama yang diturunkan dalam Al-quran adalah IQRO (BACALAH), artinya setiap kita, terutama umat muslim harus membaca, baik itu kitab suci Al-quran maupun buku2 yang lain. 

Kalau hari ini saja kita masih dibuai oleh indahnya dunia hura2, maka mari bersama2 kita lepas semua hal tersebut. Agar kita bisa mewujudkan apa yang dimimpikan oleh para pendahulu kita...